Kerja Sama Lapas Kelas 1 Tangerang dengan Mitra Strategis Hadirkan Pelatihan Kemandirian Warga Binaan

Program FABA Eco Green di Lapas Tangerang hadirkan pelatihan kemandirian WBP, wujud sinergi PLN dan WIKA untuk pembangunan berkelanjutan.
Suasana pembukaan Pelatihan Kemandirian WBP dan penandatanganan kerja sama Lapas Kelas I Tangerang dengan LPK Puspa Antariksa, HSP Academy, dan PT WIKA. (Foto/Istimewah)

Tangerang (JRN)- Lapas Kelas I Tangerang resmi membuka Pelatihan Kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sekaligus menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan tiga mitra strategis, yakni LPK Puspa Antariksa, HSP Academy, serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Acara ini berlangsung di Gedung Olahraga Lapas Kelas I Tangerang.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program FABA Eco Green – Industri Paving Block, hasil kolaborasi antara Kementerian Pemasyarakatan dan PT PLN (Persero). Program ini memanfaatkan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari PLTU Lontar sebagai upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.

Sebanyak 100 WBP dijadwalkan mengikuti pelatihan secara bertahap. Materi yang diberikan mencakup pemasangan paving block sesuai standar SNI, teknik dasar pertukangan, penerapan K3 konstruksi, hingga pengoperasian mesin paving block berbasis FABA.

Kepala Bidang Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Tangerang menegaskan bahwa program ini bukan hanya kegiatan rutin, melainkan investasi penting untuk masa depan warga binaan.

“Kami ingin memastikan warga binaan mendapatkan keterampilan yang terukur dan bersertifikat. Dengan begitu, saat kembali ke masyarakat mereka siap berdaya saing dan berkontribusi positif. Program ini juga merupakan komitmen kami dalam menghadirkan pembinaan yang produktif serta berkelanjutan,” ujarnya.

Direktur LPK Puspa Antariksa menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh kerja sama ini dengan menyiapkan tenaga pelatih bersertifikasi.

“Kami percaya pelatihan ini akan membuka peluang baru bagi warga binaan. Dengan keterampilan yang dimiliki, mereka bisa mandiri secara ekonomi setelah bebas nanti,” ungkapnya.

Sementara itu, perwakilan HSP Academy menambahkan bahwa penerapan standar keselamatan kerja juga menjadi prioritas dalam pembinaan.

“Keselamatan kerja adalah hal utama. Kami ingin memastikan warga binaan tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga disiplin dalam menerapkan K3 di bidang konstruksi,” jelasnya.

Di sisi lain, PT Wijaya Karya menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program ini.

“Kerja sama ini sejalan dengan misi kami dalam mengembangkan green construction berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Kami berharap program ini tidak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, tetapi juga berdampak positif pada pembangunan ramah lingkungan,” kata perwakilan PT WIKA.

Melalui sinergi berbagai pihak, program ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda, yakni meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan sekaligus mendukung transformasi pembangunan berwawasan lingkungan.

Pos terkait

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *