LEBAK, – ย Aktivitas galian tanah di sekitar jalan penyangga Exit Tol Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten dikeluhkan. Pasalnya, jalan di jalur tersebut kerap berceceran tanah dampak hilir mudik truk galian, sehingga menganggu pengendara.
โSuka risih kalau lewat jalan situ. Karena banyak lumpur berceceran di jalan. Kayaknya dampak mobilitas hilir mudik truk galian,โ ujar salah satu pengendara, Abas, belum lama ini.
Menurut dia, tanah yang berceceran di jalan tersebut tentu akan mengganggu pengguna jalan, khususnya pengendara sepeda motor. Sebab, jika hujan turun jalan licin karena lumpur yang diangkut truk Tronton berceceran ke jalan.ย
โSelain itu, kondisi jalan juga terlihat kumuh,โ katanya.
Hal itu juga disikapi seorang aktivis di Lebak, Ruyatna. Menurutnya, pihak pengelola galian seharusnya memperhatikan Ketertiban, Keindahan dan Kebyamanan (K3).
โMobilitas truk galian tanah sangat menganggu. Selain bikin macet, juga bikin jalan kotor karena tanah berceceran ke jalanan,โ ucapnya.
Ia berharap, pihak berwenang bisa turun tangan menindak aktivitas galian tanah yang menganggu kenyamanan masyarakat, khususnya para pengendara.
โHarus segera ditindak. Karena aktivitasnya menganggu masyarakat,โ ujarnya.
Menurutnya, kembali beraktivitasnya galian yang sempat ditutup sellain karena diduga beraktivitas tanpa dilengkapi dokumen perijinan yang tidak jelas, lokasi galian tersebut sempat memakan tumbal yang mengakibatkan pekerjanya meninggal dunia dengan cara tertimbun, Yatna meyakini kalau ada Bos Besar yang jadi pemodal.
“Dipastikan selain Kades Setempat yang bermain, nama Big Bosnya yang jadi pemodal berinisial GR” ungkapnya.
“Jadi sekali lagi saya minta kepada pihak-pihak terkait yang mempunyai kewenangan agar segera menutup lokasi galian tersebut sebelum kembali memakan korban” tandasnya.
Sekedar diketahui, aktivitas galian tanah tersebut sempat menelan korban jiwa. Seorang sopir overator alat berat dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan tertimbun tanah galian ketika sedang bekerja. ย