LEBAK, (JRN)- Aktivis Lebak Selatan (Baksel) soroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak yang dinilai melakukan pembiaran dengan kondisi jalan dari pertigaan pasar Malingping menuju alun – alun Malingping dalam keadaan rusak dan berlubang.
“Jalan tersebut rusak dan berlubang dari sebelum bulan suci ramadhan hingga sekarang, kondisi jalan yang rusak dan berlubang itu kurang lebih sekitar 30 meter. Namun karena titik jalan nya diperkotaan, sehingga jalan tersebut sangat mengganggu warga dalam beraktivitas sehari – hari,” kata Bucek, salah satu aktivis Lebak Selatan kepada wartawan, Jum’at (25/04/2025).
Bucek menilai DPUPR Lebak terkesan melakukan pembiaran karena kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini suda lama.
“Ini terkesan ada pembiaran, karena kerusakan ini sudah lama terjadi dari sebelum bulan suci ramadhan, jadi saya meminta Pemkab Lebak melalui DPUPR Lebak agar segera memperbaiki akses jalan utama di Malingping ini,” kata bucek.
Menurutnya, jalan tersebut selain mengganggu karena rusak parah juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Kita meminta DPUPR Lebak agar segera memperbaiki jalan ini, karena ini rentan kecelakaan akibat para pengguna kendaraan baik roda dua ataupun roda empat saat melintasinya memilih jalan yang bagus. Selain itu, ketika musim hujan ada genangan air yang menutupi jalan berlubang.”terangnya.
Sementara Dadan Rusman Wardana, Camat Kecamatan Malingping kepada wartawan mengaku jika dirinya sudah menyampaikan kondisi jalan yang rusak dan berlubang tersebut ke dinas PUPR Kabupaten Lebak.
“Kondisi jalan yang rusak dan berlubang sudah saya sampaikan semenjak ada aksi demo tanggal 28 Februari 2025 lalu,”ucapnya.
Namun, kata Dadan lagi, jawaban dari DPUPR Lebak untuk saat ini karena ada efisiensi anggaran sehingga jalan tersebut belum bisa diperbaiki.
“Jawaban dari DPUPR karena ada efisiensi anggaran, maka untuk sementara belum bisa di perbaiki, paling menunggu dari anggaran perubahan,” pungkasnya.*Lugay*
