Tambang Nikel PT Gag Nikel Kembali Beroperasi, Presiden Prabowo Perintahkan Pengawasan Ketat

Tambang Nikel
Foto: Lokasi penambangan PT Gag Nikel yang operasionalnya dihentikan sementara di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025). Sumber (KOMPAS.com)

Jakarta – (JRN) Presiden Prabowo Subianto meminta dilakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap aktivitas tambang nikel milik PT Gag Nikel yang kembali beroperasi di kawasan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Arahan ini disampaikan langsung kepada Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq baru-baru ini.

“Bapak Presiden ingin dilakukan penaatan yang lebih serius sehingga kepadanya dilakukan audit lingkungan,” ujar Hanif, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (15/9/2025).

Hanif menegaskan, audit lingkungan tersebut bertujuan meyakinkan publik bahwa dampak yang ditimbulkan dari tambang PT Gag Nikel dapat dimitigasi dengan baik. Hasil audit nantinya akan diintegrasikan dengan persetujuan lingkungan yang sudah ada.

Selain itu, Presiden juga meminta agar pola pengawasan diperketat. Jika sebelumnya dilakukan enam bulan sekali, kini akan dilakukan lebih sering. “Misalnya dua bulan sekali akan kami lakukan tinjauan di lapangan,” kata Hanif.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi bahwa PT Gag Nikel kembali beroperasi sejak Rabu (3/9/2025), setelah sempat dihentikan sementara sejak Juni 2025. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyebut hasil evaluasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) menempatkan PT Gag Nikel pada peringkat hijau.

Artinya, perusahaan dinilai telah taat dalam tata kelola lingkungan dan juga menjalankan pemberdayaan masyarakat. Keputusan pengoperasian kembali ini dilakukan melalui koordinasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca Juga: Produk Kecantikan Tanpa Izin Edar Marak di Lebak, Konsumen Terancam Bahaya

Kritik dari Aktivis Lingkungan

Meski telah memperoleh peringkat hijau, keputusan beroperasinya kembali PT Gag Nikel menuai kritik dari aktivis lingkungan. Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengingatkan bahwa Raja Ampat merupakan kawasan yang dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia.

“Pertambangan di Raja Ampat seharusnya menjadi perhatian serius oleh publik dan pemerintah, karena kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,” kata Arie saat dihubungi, Jumat (12/9/2025).

Arie menambahkan, keberadaan tambang nikel di Pulau Gag dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan sosial masyarakat setempat. “Pulau Gag adalah pulau kecil atau tiny island, yang seharusnya tidak boleh ditambang,” tegasnya.

Reporter: Rahmat Hidayat

Pos terkait