JRN, LEBAK – Program Indonesia Pintar (PIP) yang diperuntukan bagi siswa SD SMP SMU untuk memberikan harapan bagi banyak siswa yang membutuhkan bantuan finansial untuk melanjutkan pendidikan mereka. Program ini adalah bukti nyata dari komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses pendidikan dan menciptakan peluang bagi generasi muda untuk meraih pendidikan yang lebih baik.
Dengan prosedur yang jelas dan mudah diakses, diharapkan PIP akan terus memberikan manfaat bagi siswa-siswa yang berjuang untuk melanjutkan pendidikan mereka. namun ironisnya di musim pesta demokasi Pemilu 2024 PIP dari jalur aspiasi Dewan diduga dimanfaatkan oleh oknum Calon Legislatif untuk menarik simpati masyarakat dan tentunya untuk menambah perolehan suara.
“Iya pa saya disuruh mengumpulkan data-data seperti kartu keluarga, KTP suami istri, katanya sih mau di kasih bantuan untuk anak saya sekolah” kata pria paruh baya asal kp Selahaur. sambil menyebut nama salaseorang caleg dari partai Nasional Demokrat berinisial IS. Selasa (9/1/23).
Kata dia, selain memberikan bantuan PIP, IS juga memberikan bantuan modal usaha dengan nilai sekitar 15 sampai 20 jutaan.
“Tapi pa, bantuan untuk budidaya itik dari pa IS tidak keurus, itiknya sebanyak 500 ekor mati semua” katanya menambahkan.
Menanggapi hal ini Sekretaris Jenrdral Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (Bafalak Nusantara) Hasan Basri SP.d Imengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh Caleg (IS) dari patai Nasdem sudah termasuk ke dalam katagori Kampanye terselubung, sebab IS menggunakan sarana program dari pemerintah untuk kepentinga politikya.
“Jelas ini sudah masuk ke dalam ranah pelanggaran, sebab IS memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik” kata Acong.
Dalam hal ini, lanjut Acong, harusnya Badan Pengawan Pemilu (Bawaslu) kabupaten lebak segera melakukan penyelidikan tentang apa yang dilakukan oleh Oknum Caleg IS dari Partai Nasdem Dapil I,.
“Kurang elok rasanya kalau Caleg ikut mendompleng di Program yang sudah seharusnya di berikan kepada yang berhak, tanpa embel-embel apapun, jadi saya minta Bawaslu segera turun untuk menyelidiki” tandasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya untuk bisa melakukan kontak dengan IS untuk meminta hak jawabnya (red)