Diduga Manipulasi Anggaran Kegiatan Reses, Aktifis Minta Al Muktabar Evaluasi Kinerja Setwan Provinsi Banten

Kegiatan Reses anggota DPRD Banten

JEJAK_RAKYAT, Serang – Sekretariat Dewan Provinsi Banten (Setwan), kini tengah menjadi sorotan dari kalangan aktivis Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (Baralak Nusantara), hal itu dikarenakan adanya dugaan manipulasi anggaran kegiatan reses anggota dewan yang menjadi caleg pada Pemilu 2024 yang lalu.

Aktivis menilai dalam kegiatan reses anggota Dewan H. Mukhsinin sekaligus calon legislatif anggota DPRD Provinsi Banten yang diusung dari Partai Berlambang Pohon Beringin dengan anggaran yang digelontorkan dari Sekretariat Dewan (Setwan).

Aktifis menyebut bahwa anggaran yang digelontorkan diduga kuat telah dimanipulasi, artinya ada beberapa hal sebagai persyaratan pencairan anggaran yang telah disulap oknum setwan untuk memuluskan proses pencairan tersebut.

Tidak sampai disitu, Ativis menilai bahwa perbuatan manipulatif oknum setwan DPRD Banten merupakan hal yang diduga kuat sudah menjadi hal biasa yang dilakukan oknum atas dasar “Tau Sama Tau” yang ujung-ujungnya bagi-bagi jatah.

Bacaan Lainnya

“Kami masih menyelidiki sampai sejauh mana dugaan yang kami sebut sebagai perbuatan manipulatif itu telah terjadi di Setwan DPRD Banten, sebab tidak menutup kemungkinan perbuatan tersebut juga terjadi pada proses pencairan anggaran reses dewan yang lain” kata tim divisi investigasi Baralak Nusantara Aji Permana . Senin (14/04/24).

Lebih lanjut, Aji mengatakan, secara administrasi memang tidak ada yang salah dalam proses pengajuan dan pencairan dana reses anggota DPRD Banten, namun jika berkaca pada fakta yang telah terjadi pada kegiatan reses salah satu anggota Dewan yang namanya sempat mencuat hingga harus berurusan dengan BAWASLU, tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga terjadi pada kegiatan reses Dewan yang lainnya,

“Saya masih punya rekaman percakapan dengan H. Mn yang mengatakan melalui chat WA bahwa banyak anggota dewan yang lain juga telah melakukan hal yang serupa, namun pernyataan tersebut masih butuh pendalaman” ungkapnya.

Menurutnya, dugaan adanya manipulasi tersebut harus segera diusut sebab jika terus dibiarkan, reses anggota dewan anggarannya akan menjadi aset tambahan para oknum dalam melipat uang rakyat demi kantong pribadinya.

“Saya tidak dengan tendensi apapun, namun jika saya cermati apa yang terjadi dalam kegiatan reses dewan, menguatkan dugaan kami bahwa memang telah terjadi sesuatu dalam pengalokasian anggaran reses tersebut” ungkapnya.

“Pelakunya jelas oknum yang punya wewenang di sekwan, dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif, sehingga memang susah untuk bisa membuktikannya” imbuhnya.

Atas dasar tersebut, pihaknya mengaku akan segera bersurat ke PJ Gubernur Banten yang isinya meminta agar kinerja ASN yang ada di Setwan DPRD Banten di evaluasi secara menyeluruh, tujuannya jelas agar kebocoran anggaran reses Dewan bisa diminimalisir.

“Dalam waktu dekat ini kami akan layangkan surat pengaduan ke Pak PJ Gubernur. Agar, kinerja Setwan ini dievaluasi dan diawasi,” tandasnya.

Sementara, Sekwan DPRD Banten, Deden saat di konfirmasi melalui sambungan WA nya sebelum melakukan Blokir ke nomer WA wartawan, hanya singkat berkata, “Nuhun bro, semoga selamat dunya Akhirat” ucap Deden tanpa bisa di mengerti maksud dari kalimat yang diucapnya.

Diketahui, kegiatan reses anggota dewan dilaksanakan untuk menampung aspirasi rakyat dan digelar di Daerah Pemilihan (Dapil) masing masing dan didampigi oleh Sekretariat Dewan, adapun biaya untuk konsumsi yang hadir sepenuhnya menjadi tanggug jawab dan dikelola oleh pihak ke III.

Dalam Kegiatan tersebut, tugas setwan salahsatunya memastikan bahwa kegiatan reses telah dilakukan sebagaimana mestinya dan melakukan dokumentasi kegiatan reses yang merupakan salahsatu syarat untuk mencairkan anggaran reses. (Redaksi)

Pos terkait